Kampus Ku Oh Kampus Ku

Oleh : Hariyadi Eko. P
Sekolah tinggi agama islam negeri ( STAIN ) Pontianak adalah perguruan tinggi yang berbasis islam dan salah satu perguruan tinggi negeri islam yang dimiliki provonsi Kalimantan Barat. perguruan tinggi ini memliki 3 jurusan diantarnya adalah jurusan Pendidikan agama Islam, Syraiah, dan Dakwah.
Disatu sisi tentu kita sebagai mahasiwanya merasa bangga namun disisi lain ada yang sangat merintis hati. Bila saja kita melihat kondisi STAIN yang kian jauh dari perguruna tinggi lainnya. Mulai dari fisik hingga fasilitas perkuliahan yang kurang memuaskan. Salah satu masalah yang dihadapi kampus, bila saja hujan turun kampus ku bagaikan sungai yang begitu luas. Sebagai mahasiswa tentu kita merasa sedih dan prihatin melihat kondisi yang terjadi dikampus. Namun hal ini tidak menyurutkan keinginan mahasiswanya untuk menempa ilmu. Tetapi sebagai penghuni kampus tentu kita berhak memberikan kritikan dan solusi kepada pihak yang bertanggung jawab. Kritikan dan saran yang diberikan mahasiswa kepada pihak yang bertanggung jawab setidaknya dapat memberikan perubahan-perubahan kampus yang lebih dimasa depan. Terlepas dari permasalahan banji mahasiswa juga harus disibukan dengan kurangnya lahan pakir yang disediakan. Sebagia perguran tinggi yang menampung ribuan mahasiswa yang notabennya menggunakan kendaran tentu sangat membutuhkan lahan parkir yang luas sehingga kendaran yang digunakan mahasiswa dapat tertata dengan rapi dan teratur. Belum lagi permasalahan pratikum dan ruang kelas yang kurang kondusif tentu sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Semua ini adalah sebagian kecil permasalah yang dihadapi mahasiswa. Tentu saja kita berharap kepada pihak yang bertanggung jawab dapat secepatnya menyelesaikan masalah-masalah ini. Disela pemilihan ketua STAIN yang baru tentu kita berharap siapapun yang akan terplih nanti dapat lebih memperhatikan apa yang sebenarnya dibutuhkan. Sehingga permasalah-permasalahan yang dihadapi kampus hari ini tidak akan terulang dimasa yang akan datang. Yang harus dipahami adalah jangan pernah biarkan mahasisa menjadi korban dalam perebutan kekuasaan. Kita tentu berharap STAIN dapat menjadi contoh untuk perguruan tinggi lainnya. Bukan hanya meningkatkan kuantitas akan tetapi lebih ditekankan bagaimana peningkatan kualitas mahasiswanya. Sehingga mampu bersaing dengan para calon-calon sarjana dari perguran tinggi lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar