Kinerja Belum Nampak Gaji Menteri Sudah Mau Naik

Oleh : Hariyadi Eko. P
Baru beberapa hari kita seluruh warga negara Indonesia bersama-sama menyaksisakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang baru. Dan berselang beberapa hari kita juga mendengar pidato presiden tentang jajaran Kabinet. Namun dibalik semua itu ada sebuah kabar yang mengejutkan dimana SBY menyatakan bahwa aka nada kenaikan gaji bagi mentri-mentri yang menjadi jajaran pemerintahannya. Tentu kabar ini sangat mengejutkan pasalnya kita belum melihat kinerja yang dilakukan para mentri.
Seperti yang di informasikan salah satu surat kabar local Pontianak, dimana akan ada rencana kenaikan gaji mentri sekitar 300% dan hal ini dikuatkan dengan pengakuan yang disampaikan wakil ketua DPR. Anis Matta mengakui memang ada rencana pembahasan kenaikan gaji mentri. Anis pun mengatakan bahwa gai mentri untuk saat ini masih tergolong kecil bila saja dibandingkan dengan anggota dewan. Yang menjadi permasalahan hari ini adalah bukan bukan terlerak pada berapa atau seberapa jumlah gaji yang akan diterima oleh para mentri yang duduk di dalam jajaran kebinet SBY. Namun persoalan ini terletak pada kinerja atau program kerja yang akan mereka lakukan, sehingga ini menjadi tolak ukur apakah pantas atau tidak para mentri mendapatkan gaji yang besar sedangkan kerjanya saja belum kelihatan. Hari ini rakyat Indonesia sangat membutuhkan bukti dari janji-janji yang disampaikan SBY dan pasangannya pada saat kampanye. Dimana janji itu dimulai permasalahan pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan semua itu akan menjadi prioritas pemerintahan SBY kedepan. Hari ini rakyat indoensia sangat merindukan apa yang menjadi janji-janji manis SBY saat berkampanye. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa ternyata masaih banyak kalangan masyarakat bawah yang belum mersakan pendidikan. Kesehatan walaupun pemerintah memberikan JAMKESMAS tetapi masih saja masyarakat kalangan bawah dipandang sebelah mata. Dengan berbagai alasan yang membuat masyarakat bawah harus sedikit tertindas. Bila kita melihat dalam tataran kesejahtraan kehidupan ternyata masaih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. belum lagi masalah ekonomi yang menjadi pusat kehidupan di negeri ini. Pengangguran salah satunya, seakan-akan negeri ini mencetak para pengangguran. Bukan karena tidak ada kemauan akan tetapi susahnya lapangan pekerjaan membuat sebagian orang harus rela menjadi pengangguran. Bila saja kita berbicara masalah yang ada di negeri ini, kita akan merasa pesimis. Namun dibalik semua itu tentu masih banyak harapan masyarakat akan perbaikan-perbaikan dalam kehidupan yang berkelanjutan.

0 komentar:

Posting Komentar