Memimpin Sebagai Amanah dari Rakyat & Tuhan

Oleh : Hariyadi Eko Priatmono (Adong)*
Pemilihan orang nomor satu baru saja kita laksanakan. Kawan-kawan mungkin sudah mendengar dan membaca baik di media elektronik maupun di media massa tentang siapakah bakal calon persiden yang akan memimpin negeri ini. Perlu di perjelas bahwa memimpin negeri ini adalah amanah yang paling besar.
Amanah yang di berikan rakyat kepada mereka agar mereka mampu membawa angin surga di tengah hembusan angin neraka. Angin neraka yang di maksud adalah kehidupan yang tiadak pernah pada ada perubahan. Negeri ini sudah beberapa kali terjadi penggantian pemimpin. Dari era Soekarno hingga era Susilo Bambang Yudhoyono. Sudah berapa puluh tahun negeri ini merdeka akan tetapi masih saja kesengsaraan menindas rakyat. Kesengsaraan dari sudut pandang ekonomi dan pendidikan masih mereka rasakan.
Kawan-kawan mungkin dapat melihat masih banyak saudara-saudara kita yang harus meminta-minta hanya demi sesuap nasi. Kemiskinan membuat mereka harus membutakan mata dan menulikan telinga akan hinaan dan hujatan orang-orang di sekitarnya. Kawan-kawan masih dapat melihat bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang masih belum merasakan kesetaraan pendidikan. Kita selalu berharap dengan program pendidikan gratis yang diberikan pemerintah dapat menampung saudara-saudara kita yang sama sekali tidak pernah mengecap dunia pendidikan.
Terlepas program tersebut sebagai bahan-bahan kampanye, yang terpenting saat ini semua orang harus dapat merasakan pendidikan. Kita sebagai rakyat kecil yang selalu menjadi kelompok komoditi demi keberhasilan mereka untuk berkuasa. Kita selalu berharap mereka tidak membutakan mata ketika melihat masih banyak rakyat tertidur pulas di depan gedung-gedung yang hanya beralaskan Koran. Itu semua bukanlah kemauan mereka, tetapi karena janji-janji politikus yang begitu sejuk sehingga membuat kita percaya.
Kita sebagai rakyat jelata selalu berharap, mereka tidak menulikan telinga ketika mendengar teriakan, jeritan yang kita lontarkan. Jeritan yang merasakan indahnya hidup dengan kesusahan dan jeritan yang merasakan bahaginya menjadi kaum tertindas. Kita sebagai rakyat selalu berharap siapun yang menjadi pemimpin di negeri ini akan mampu membawa angin surga bagi kaum tertindas. Karena memimpin negeri ini adalah amanah dari Rakyat dan Tuhan.
Ini semua adalah pelajaran bagi kita semua yang berkeinginan untuk menjdi sang Pemimpin. Tak terkecuali pemimpin yang akan berkuasa di kampus ini. Kita berharap di pemilihan orang nomor satu di kampus ini adalah orang-orang yang benar-benar mampu mengemban amanah mahasiswa STAIN Pontianak, siapapun yang akan mencalonkan diri untuk menjadi pemimpim kampus ini harus memiliki sikap siap kalah dan siap menang. Legowo menerima kemenangan orang lain dan legowo menerima kekalahan diri sendiri.


*) Penulis adalah Calon Presiden Mahasiswa BEM STAIN Pontianak

0 komentar:

Posting Komentar