Rezeki di tanggal 1 Agustus 2009

Oleh: Hariyadi Eko.p

Matahari telah menyinari sabtu pagi, pagi yang cerah membuat sekelompok orang di kampus tepatnya di sekretariat Badan eksekutif Mahasiswa ( BEM ) terbangun. Satu persatu mereka mulai di sibukan dengan urusan pribadi, sebut saja, Deby mantan pengurus BEM ini sibuk dengan penyapu, memebersihkan ruangan agar tak kelihatan kusam. Sugeng, mantan Presiden mahasiswa tahun 2006 ini langsung bergegas mengambil sebuah leptop yang berada di dalam ruangan hanya untuk bermain facebook. Bak makanan ia pun tak teringat untuk mandi. Ilyas sibuk dengan HP kusam dan perlatan elektroniknya, bakat terpendam yang ia miliki memang tak sesuai dengan jurusan kuliah yang ia ambil.

Ekos masih terlelap tidur dan tak menghiraukan orang-orang di sekelilingnya, maklum saja malam tadi ia harus lebur karena harus antri semalaman hanya untuk bermain facebook. Ahmed yang juga mantan anggota BEM di sibukan dengan membeli sebongkah es batu, setiap hari kami yang berada di kem ini selalu membeli sebuah es batu hanya untuk di carikan dan sebagai air minum. Sedangkan aku….lekas bergegas mencari air untuk menggosok gigi, sambil menunggu leptop yang di gunakan teman. Sabtu pagi di kampus yang penuh dengan kekosongan aktivitas karena libur, membuat kami leluasa untuk menguasai. Seluruh anngota BEM entah kemana sehingga sekretariat BEM dapat kami gunakan sebagai kost sementara.

Kesibukan para pengelana masih saja berlangsung. Dari belakang kem terdengar kesibukan. Kesibukan yang memberikan aroma harum dan membuat semua penghuni ini terasa lapar. Harum itu bak haruk ayam kaldu bagi siapapun yang mencium harumnya maka semua akan mengira di kem ini sedang ada acara makan besar. Ya…….aroma ayam kaldu itu berasal dari 5 bungkus mi instant yang beraromakan kaldu. Satu persatu personil yang di sibukan dengan aktivitas mulai mendekat, ekos yang tertidur lelap, terbangun dan bergegas duduk bersama hanya untuk melahap ayam kaldu yang berasal dari 5 bungkus mi instant. Namun ada seorang yang benar-benar tidak menghiraukan makan itu. Sebut saja sugeng rohadi mantan presiden mahasiswa STAIN ini tak berani meninggalkan tempat duduk dan aktivitasnya. Hanya karena ketakutan kalau-kalau leptop yang berada di depannya akan di ambil.

Mau tahu mengapa …karena ada beberapa orang yang berada di kem ini sedang di landa virus facebook, sehingga semenit saja meningglakan barang elektronik ini maka tak ada kesempatan kedua untuk bermain fb. Dan aku harus menahan perasaan, hasrat ingin bermain fb harus ku pendam sedalam-dalam mungkin karena sang raja fb ( SR) sudah menguasai kursi empuk kekuasaan Ha…ha…..namun di balik kesibukan semua orang yang berada di kem ini memiliki pikiran yang sama. ya pikiran yang sama dengan satu persoalan yaitu bagaimana hari ini kita semua bisa menikmati sepiring nasi tanpa harus membayar. Tanpa harus merogoh uang yang sudah tak ada lagi menginap di saku celana.

Menikmati songgok nasi tanpa harus membayar ternyata bukan hanya mimpi itu semua akan menjadi kenyataan. Karena hari ini dadang teman sekampus kami hari ini akan mengadakan pesta pernikahannya. Pesta pernikahan yang bertempat di daerah kakap nun jauh di mata dengan jarak tempuh kurang lebih 45 menit perjalanan menggunakan kendaraan tak membuat kami gentar. Hari mulai siang satu persatu penghuni kost sementara mulai kelelahan, ada yang tertidur dan ada yang bergantian untuk bermain fb. Ya..akhirnya aku mendapatkan giliran….sebelum ku lanjutkan ada yang tertinggal cerita nya, sekitar pukul 8 tadi ada suara wanita yang memanggil-manggil dari luar. Suara yang begitu ku kenal membuat ku bergegas keluar untuk melihat. Hem…hem ternyata benar ka. Yaya seorang wanita yang menganggap ku sebagai adiknya kini berada di hadapan mata. Sudah beberapa minggu kami tak ketemu dan sudah lama tak ada komuniksi, dan baru kali ini aku melihatnya kembali. Ups……sampai di sini kita lanjutkan lagi cerita yang terputus tadi. Menadapatkan giliran setelah menunggu berjam-jam membuat aku berfikir untuk sebagai “penguasa”. Hari ini tak ada seorang pun yang boleh mengganggu. Karena sang penguasa sudah kembali. Namun waktu terus begitu berlalu terdengar suara teraikan dari masjid pertanda waktu shalat dzuhur telah datang. kesibukan bersama leptop pun harus berakhir.
Kembali bermain fb untuk menemani hari sepi. Di fb bukan hanya sebagai pelampiasan namun menacari teman-teman baru di dunia maya. 3 jam waktu bermain terasa begitu sebentar, ku lihat jarum jam sedikit demi sedikit mulai mengarah pada angka 3. Namun di balik angka 3 ada sesuatu rezeki yang akan kami aku dan teman-teman dapatkan. Usai shalat ashar satu persatu personil mulai membenahkan diri, ada yang bergegas mandi dan ada pula yang hanya memnggunakan minyak pewangi. Kakap, sungai rengas adalah tempat yang akan kami tuju, di sana ada sebuah pesta pernikahan. Antara seorang mahasiswa dan seorang anak kepala desa. Sang calon suami adalah teman kami di kampus jadi moment-moment bahagia seprti ini tidak akan pernah kami lewatkan, karena tak akan terulang ke dua kali bagi dadang dan kami.
Semua sudah siap sekitar 8 motor lebih akan peri bersama, 1 jam perjalanan tak membuat gentar. Sesampainya di tempat pesta pernikahan kami seluruh sahabat sang mempelai laki-laki di persilakan masuk untuk menikmati makanan. Yap……tanpa basi-basi beberapa pengelana mulai beraksi untuk membasmi. Usai makan sifat jahil keluar, hasrat ingin menghibur pun terlintas di pikiran ku. Ku lihat di depan tenda pesta ada sebuah panggung berisikan band dan para penyanyi dan itu akan aku mamfaatkan. Sebut saja ekos kawan yang besar tinggi ini akan menjadi korban kejahilan. Ku panggil seorang pria yang sedikit sudah tua, untuk memberitahukan kepada Msi bahwa ekos ingin menyumbang sebuah lagu.
Aku tertawa, dari atas panggung Msi pun memberikan teriakan kepada ekos untuk naik keatas panggung dan menyumbangkan lagu. Bagaimana pun caranya menghelak ia akhirnya mengikuti kemauan kami. Mau tidak mau dengan suara yang begitu bagus bak burung gagak ia pun bernyanyi. Untung saja di atas pengung ada beberapa teman yang menemaninya bernyanyi sehingga di sana ia tak sendiri. Tertawa riang sebagai penutup ketika ekos mengakhiri sebuah lagunya. Hari semakin sore, kami pun ingin bergegas pulang. Satu persatu sahabat mulai menyalami. Pelukan hangat sang sahabat membrikan pertanda bahwa kebahagian yang di rasakan dadang adalah kebahagian kami juga. Ketika aku memeluk teman ku yang menikah ini aku hanya memberikan pesan “motor jangan lupa di kembalikan” tertawa di tengah pesta tak ku hiraukan. Ya….sepeda motor ku pinjamkan kepada nya. Adzan maghrib telah terdengar, kami pun melakukan shalat berjamaah di salah satu rumah warga. Usai shalat kami pun kembali pulang karena perang ( makan ) sudah usai.
Rezeki di tangal 1 agustus belum berakhir. Jauh perjalanan tak membuat ku lelah untuk bermain fb, mencari teman di dunia maya. Namun baru sebentar bermain, handpone ku berbunyi, ku anggkat ternyata yang menelponku adalah manta sang. Majikan. Ia menyuruh ku untuk pergi ke sebuah acara doorprize perusahaan. Dimana di sana ia mengatakan acaranya makan-makan dan bagi-bagi hadiah.

Pulang membawa sebuah kompor gas milik sang majikan. ………………………..bersambung di kisah selnjutnya…………

0 komentar:

Posting Komentar